Audy Joinaldy: Mentawai Punya Beragam Kekayaan Selain Pantai

229

MENTAWAI, The East Indonesia — Wakil Gubernur Sumatera Barat (Wagub Sumbar), Audy Joinaldy menyebut, kekayaan Kepulauan Mentawai tidak hanya pantai, tapi banyak potensi lainnya. Namun, kekayaan itu belum banyak diketahui masyarakat luas.

Hal tersebut diungkapkan Wagub Audy, saat membuka Festival Pesona Mentawai (FPM), Rabu (4/10/2023) malam. Menurutnya, FPM merupakan salah satu solusi untuk promosi berbagai potensi Mentawai kepada masyarakat luas. Sebab, dalam acara itu menampilkan beragam potensi daerah berjuluk Bumi Sikerei. Di antaranya seni dan budaya lokal, kuliner, nilai-nilai tradisi, sejarah, serta peluang investasi.

“Jika ingin mengetahui lebih jauh tentang Mentawai cukup hadir saja dalam acara FPM. Semua tersaji disini secara lengkap dan utuh. Kegiatan ini adalah etalase Bumi Sikerei,” ujar Wagub saat membuka acara FPM.

Wagub mengatakan, selama ini Kepulauan Mentawai dikenal sebagai surga bagi peselancar asing karena ombak yang menantang. Tujuan wisatawan mancanegara ke Sumatera Barat dominasinya menuju Mentawai. Namun, pada Pandemi Covid-19, kunjungan mengalami penurunan signifikan. Saat ini, ketika kran pergerakan orang sudah dibuka, Mentawai harus kembali ramai dengan wisatawan.

Sementara itu, berdasar Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah kunjungan wisatawan ke Sumbar dalam kurun waktu tiga tahun terakhir menunjukkan trend penurunan, kondisi itu terjadi karena dampak Pandemi Covid-19.

Adapun rincian untuk jumlah kunjungan wisatawan nusantara ke Sumbar pada tahun 2020 jumlahnya sebanyak 8.041.868 orang, kemudian tahun 2021 turun menjadi 4.785.886 orang, dan kembali meningkat pada tahun 2022 menjadi 5.913.795 orang.

Sementara untuk kunjungan wisatawan mancanegara, pada tahun 2020 jumlahnya tercatat sebanyak 10.875, itu menurun drastis menjadi nol pada tahun 2021 dan kembali naik menjadi 4.144 orang pada tahun 2022.

Khusus untuk kunjungan wisatawan ke Mentawai, jumlah kunjungan wisatawan nusantaranya pada tahun 2020 sebanyak 122.793 orang, tahun 2021 turun menjadi 318 orang, dan kembali turun jauh menjadi 5 orang pada tahun 2022.

Sedangkan untuk kunjungan wisatawan mancanegara selama kurun waktu tersebut, kondisinya berjalan tidak sesuai harapan, hal itu disebabkan karena adanya Pandemi Covid-19.

“Tingkat kunjungan wisatawan ke Mentawai dalam kurun waktu 3 tahun terakhir menunjukkan trend penurunan. Kondisi demikian, tidak hanya terjadi di Mentawai, tapi juga dialami seluruh daerah destinasi wisata di Indonesia,” kata Audy.

Lebih lanjut Audy menjelaskan, saat ini sektor pariwisata dunia sudah mulai bangkit kembali, pasca pandemi Covid-19. Oleh karena itu, Audy mendorong kebangkitan tersebut juga harus terasa di Sumbar, salah satu caranya dengan menggencarkan promosi daerah.

Audy mengakui, dewasa ini masih banyak orang mengenal Mentawai hanya dari keindahan alamnya saja. Padahal, sambung Wagub, banyak sisi lain dari Mentawai yang menarik. Maka untuk memperkenalkannya Wagub menilai perlu dilakukan promosi yang lebih masif.

“Mentawai itu tidak hanya pantai, tapi juga ada budaya dan seni tradisi yang otentik. Namun banyak yang tidak mengetahuinya. Itulah tugas kita saat ini, bagaimana itu bisa diketahui masyarakat luas, tujuannya agar setelah itu mereka menjadi tertarik untuk datang,” tegas Audy.

Audy menyebut, Pemprov Sumbar akan siap untuk membantu daerah dalam mengembangkan potensinya masing-masing, salah satunya melalui mekanisme Bantuan Keuangan Khusus (BKK). Formula serupa sebelumnya telah dilakukan disejumlah daerah di Sumbar dan dinilai cukup efektif.

Sementara itu dalam kesempatan yang sama, Penjabat Bupati Kepulauan Mentawai, Fernando Jongguran Simanjuntak mengatakan penyelenggaraan FPM bertujuan untuk memeriahkan peringatan Hari Jadi Mentawai ke-24.

Acara yang berlansung selama empat hari itu, melibatkan ratusan pelaku UMKM lokal dan uniknya, setiap pengunjung FPM diwajibkan menggunakan pakaian khas Mentawai.

Adapun untuk pembiayaan acara, Fernando menyebut pihaknya dibantu oleh Pemprov Sumbar melalui Dinas Pariwisata Provinsi Sumbar sebesar Rp500 juta.

“Terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi untuk Kabupaten Kepualauan Mentawai. Semoga upaya kita bersama ini, dapat mempercepat daerah ini menjadi lebih sejahtera, lebih mandiri dan lebih mendunia,” ucap Pj. Bupati. (adpsb / H )