Sekjen KLHK Pimpin Tanam Pohon Serentak di Provinsi Bali

177
Sekretaris Jenderal KLHK, Dr. Ir. Bambang Hendroyono, M.M, (kanan) dan Sekda Bali Dewa Made Indra. FOTO - IST.

JAKARTA, The East Indonesia – Sekretaris Jenderal Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Dr. Ir. Bambang Hendroyono, M.M, hadir di Bali dalam rangka penanaman pohon secara serentak di seluruh Indonesia. Penanaman pohon yang dilakukan Sekjen KLHK beserta sejumlah pejabat KLHK dan Pemda Provinsi Bali yang dihadiri Sekda Bali,  Dewa Made Indra,pejabat dari  Kabupaten Badung, green ambassador serta masyarakat Tanjung ini dilakukan di Nusa Punut, Tanjung Benoa, Bali, Rabu (7/2).

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menggelar Kegiatan Penanaman pohon  Serentak di Seluruh Indonesia Dalam Rangka Hari Lahan Basah Sedunia.  Kegiatan yang melibatkan masyarakat Bali ini, dilakukan di Nusa Punut, Tanjung Benoa pada  7 Februari 2024, yang dihadiri juga

Kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Lahan Basah Sedunia yang jatuh setiap tanggal 2 Februari. Tema peringatan tahun ini adalah “Wetlands and Human Wellbeing”.

Tema peringatan ini menggarisbawahi pentingnya hubungan yang erat antara lahan basah dan manusia, di mana pengelolaan yang bertanggung jawab, dan dukungan terhadap ekosistem tersebut sangatlah vital bagi keberlangsungan hidup kita.

Penanaman Pohon Mangrove di Nusa Punut, Tanjung Benoa, Bali. FOTO – IST.

Merujuk Ramsar Convention, wetlands atau lahan basah adalah suatu kawasan dimana air merupakan faktor utama, yang terbentuk secara alami atau buatan manusia dengan kondisi jenuh atau tergenang air baik secara temporer maupun permanen, seperti rawa, gambut, danau, sungai, dataran banjir, mangrove, laguna, terumbu karang, persawahan, kolam, waduk/bendungan, termasuk tambak.

Ekosistem lahan basah memainkan peran penting dengan memberikan berbagai manfaat nilai intrinsik dan fungsi kehidupan seperti penyimpan karbon, pengendalian perubahan iklim, polusi, banjir, pembersih air, keberadaan biodiversitas yang berkelanjutan, produksi pangan dan sumber daya alam hayati, eco-tourism, serta sumber hidup dan penghidupan masyarakat sekitar. Lahan basah menyimpan keanekaragaman hayati yang tidak dapat dijumpai pada ekosistem lainnya.

Konteks pengelolaan pengelolaan lahan basah tentunya tidak hanya menekankan aspek biofisik seperti air, tanah, flora dan faunanya semata, akan tetapi aspek manusia dan masyarakatnya perlu dan harus menjadi prioritas. Peningkatan sosial ekonomi masyarakat sekitar merupakan salah satu pengungkit kelestarian dan optimalisasi pengelolaan sumberdaya lahan basah. Ketersaling-terikatan upaya perbaikan kualitas lahan basah dengan meningkatnya kondisi sosial ekonomi masyarakat menjadi tujuan utama pembangunan di sektor ini.

Aksi penanaman pohon merupakan bentuk komitmen Indonesia dalam pengurangan risiko bencana dan pengendalian perubahan iklim. Sebagai upaya menjaga bumi dari pemanasan global yang sudah menjadi ancaman nyata, dan perlu diantisipasi bersama. Menanam pohon tidaklah berat, merawat dan menjaga pohon untuk tetap tumbuh akan menuai kebaikan. Mari kita tanam minimal 25 pohon seumur hidup untuk setiap individu penduduk kita.

Pada Tahun 2024  dilaksanakan kembali penanaman serentak di seluruh provinsi se-Indonesia pada Hari Rabu, 7 Februari 2024. Pelaksanaan penanaman tersebut diikuti penanaman secara serentak di seluruh 31 provinsi se-Indonesia, sekaligus dalam rangka memperingati Hari Lahan Basah Sedunia / World Wetlands Day Tahun 2024. Selanjutnya akan dilakukan kegiatan penanaman lainnya yang sudah dijadwalkan oleh Kementerian LHK.

Untuk di Provinsi Bali, penanaman pohon serempak tahun 2024 dilaksanakan di Nusa Pudut, Kelurahan Tanjung Benoa, Kecamatam Kuta Selatan, Kabupaten Badung dengan melaksanakan penanaman di areal mangrove seluas 1 Ha dengan jenis Bruguiera gymnorrhiza sejumlah 1.550 batang. Lokasi ini dipilih sebagai salah satu upaya pencegahan abrasi dan perlindungan garis Pantai sehingga apa yang dikhawatirkan Masyarakat setempat akan hilangnya lokasi Nusa Pudut tersebut dapat terhindarkan.

Kegiatan penanaman ini melibatkan dan mengajak lebih dari 250 orang yang berasal dari pejabat KLHK Pusat dan Daerah, serta melibatkan staf UPT KLHK, pejabat lingkup provinsi Bali dan Kabupaten Badung, staf OPD lingkup Provinsi Bali dan Kabupaten Badung, BUMN, pelajar, green ambassador dan masyarakat umum.

Selain itu, kegiatan penanaman ini juga menjadi momentum bagi masyarakat untuk lebih peduli terhadap kelestarian lahan basah, khususnya mangrove.

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) RI Siti Nurbaya dalam sambutannya yang dibacakan oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Bambang Hendroyono menyampaikan sebagai upaya mengatasi perubahan iklim, pemulihan kualitas lingkungan hidup dan mendukung percepatan rehabilitasi hutan dan lahan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melakukan penanaman pohon serentak di seluruh Indonesia. Hal ini merupakan langkah nyata untuk terus melakukan penanaman pohon bersama seluruh elemen masyarakat di seluruh wilayah Indonesia sepanjang musim penghujan.

Sebagaimana diketahui, menanam pohon bukan hanya memiliki fungsi ekonomi, namun juga memiliki fungsi sosial dengan memberikan nilai edukatif sebagai tempat berkumpul yang nyaman dan tempat tinggal bagi manusia serta fungsi ekologis sebagai penghasil oksigen, pengikat sedimen, menjaga ketersediaan air dan sebagai habitat berbagai makhluk hidup dan sebagainya. Selain itu pohon juga memiliki kemampuan menyerap karbon yang cukup efektif sehingga mampu menahan dampak laju perubahan iklim.

”Menanam pohon adalah ibadah yang menjadi kebaikan serta memberi manfaat untuk alam dan makhluk lainnya. Maka teruslah menanam dan memelihara pohon untuk bumi yang lebih baik. Kita bangun harmoni dengan alam dengan menanam pohon,” tuturnya.

Melalui kegiatan ini, kita dapat berkontribusi secara langsung dalam menciptakan lingkungan hidup yang berkelanjutan bagi generasi mendatang dan mewujudkan komitmen untuk melestarikan dan menjaga keanekaragaman hayati demi masa depan yang lebih baik.***