ATAMBUA, The East Indonesia – Beberapa pihak coba menyoroti kegiatan uji coba Program “Makan Siang Gratis” yang berubah menjadi “Makan Bergizi Gratis” dari Presiden dan Wakil Presiden terpilih, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Belu dibawah kepemimpinan Bupati Belu, dokter Agustinus Taolin, SpPD-KGEH, FINASIM.
Melihat ketidakpahaman yang coba digerakkan oleh beberapa pihak, Sekda Belu, Johanes Andes Prihatin, SE, M.Si pun angkat bicara terkait kegiatan uji coba Makan Bergizi Gratis tersebut.
Sekda Belu pun menegaskan bahwa justru kegiatan uji coba ini merupakan langkah maju dari Pemerintah Daerah Kabupaten Belu untuk merespon Program Makan Bergizi Gratis dari Presiden terpilih, Prabowo Subianto yang ditargetkan akan masuk ke dalam Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (RAPBN) 2025.
“Tidak ada yang salah dengan pelaksanaan ujicoba tersebut, bahkan ini suatu langkah maju Pemkab Belu merespon Program Makan Bergizi Gratis yang direncanakan oleh bapak Presiden terpilih,” ujar Sekda yang akrab disapa JAP ini ketika dikonfirmasi, Rabu 17 September 2024.
Uji coba yang telah dilakukan Pemkab Belu menurut Sekda JAP agar bisa diprediksi satuan saji bagi pelajar di Kabupaten Belu pada setiap tingkatannya.
“Dengan ujicoba kemarin, kita sudah bisa memprediksi berapa biaya per satuan saji makan siang yang memenuhi kandungan gizi untuk masing-masing anak didik setiap tingkatan mulai dari TK, SD hingga SMP, termasuk pengolahan, penyajian sampai kemasan siap santap,” pinta pria yang akrab disapa Jap Prihatin ini.
Sekda Belu bisa memastikan bahwa anggaran dalam uji coba ini makan bergizi gratis ini tak sampai 10 juta.
“Dana yang dibutuhkan tidak signifikan, kemarin kita hitung paling rendah 15 ribu untuk anak TK dan paling tinggi 20 ribu untuk anak SMP. Kita uji cobakan pemberian makan satu kali setiap tingkatan setara 1 rombongan belajar, kecuali di SD Wirasakti Kelas Jauh Raimaten kita kasih 2 rombel. Dananya bisa dihitung sendiri, tidak sampai 10 jutaan untuk beli bahan – bahan ujicoba ini,” ungkap Sekda JAP.
Ketika ditanya darimana sumber dananya karena menurut Anggota DPRD Fraksi Nasdem dana ujicoba tidak ada dalam APBD Kabupaten Belu, Sekda JAP enggan menjawab sebab dinilai yang mengkritik tak paham.
“Beliau-beliau yang omong ini dukung tidak? Saya tidak mau tanggapi pembicaraan diluar forum apalagi terkesan yang berbicara tidak paham. Pemerintah bekerja dengan hati untuk menjalankan program yang baik ini apalagiakan masuk ke dalam Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (RAPBN) 2025,” pungkasnya.
Untuk diketahui sebelumnya diberitakan Mendukung untuk berjalan dengan baiknya program ini, Pemerintah Daerah Kabupaten Belu dibawah kepemimpinan Bupati Belu, dokter Agustinus Taolin langsung menanggapi dengan melakukan uji coba Makan Bergizi Gratis di Kabupaten Belu wilayah Perbatasan Negara RI-RDTL, Sabtu, 14 September 2024.
Uji coba Makan Bergizi Gratis yang pertama di Provinsi NTT ini dilaksanakan di 3 tingkatkan Sekolah yakni Taman Kanak-kanak di TK Kuntum Bahagia Atambua; Sekolah Dasar (SD) di SD Negeri Wirasakti Kelas Jauh Raimaten; dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di SMP Negeri 3 Atambua.
Secara bergantian Bupati Belu, dokter Agustinus Taolin, SpPD-KGEH, FINASIM bersama Dandim 1605/Belu, Letkol Inf Suhardi; Kapolres Belu, AKBP Benny Miniani Atief; Sekda Belu, Johanes Andes Prihatin; Ketua TP PKK Belu, Bunda Freny Sumantri Taolin; Ketua Bhayangkari Belu; dan para Pimpinan OPD mengunjungi dan melakukan uji coba Makan Bergizi Gratis di tiga lokasi tersebut.
Bupati Belu, dokter Agustinus Taolin usai melakukan uji coba Makan Bergizi Gratis menyampaikan bahwa kegiatan ini dilaksanakan dengan berkolaborasi dengan seluruh stakeholder termasuk sekolah, orang tua dan para penyedia.
“Pada hari ini Bupati Belu bersama Forkompinda, pimpinan OPD, Bunda PAUD, Ibu Bhayangkari, Ibu Tim Penggerak PKK secara bersama melakukan uji coba Makan Bergizi Gratis bagi anak TK, SD dan SMP,” pungkasnya.
Dijelaskan bahwa porsi yang disiapkan senilai Rp. 15.000 per orang dengan nilai gizi yang telah dihitung oleh ahlinya.
“Makanan yang disediakan nilainya 15 ribu per porsi dari seluruh proses makanan sampai diterima oleh anak-anak kita. Ahli gizi juga sudah menghitung nilai gizi yang dikonsumsi oleh anak-anak kita ini baik protein, karbohidrat dan vitamin serta mineral,” pinta Dokter Agustinus Taolin.
Bupati Belu, Agustinus Taolin yang juga adalah seorang dokter Spesialis Penyakit Dalam, Konsultan Gastroentero Hepatologi Indonesia ini menegaskan setelah melakukan uji coba Makan Bergizi Gratis ini, pihaknya akan segera melakukan evaluasi internal untuk berbagai hal dari nilai gizi hingga penyiapan anggarannya.
“Dari sini kita akan evaluasi berapa gizi yang masuk kedalam tubuh anak-anak, cita rasa hingga persediaan terkait ini,” tuturnya.
Bupati Belu juga berkomitmen untuk penyediaan bahan baku akan diberdayakan dari masyarakat di Kabupaten Belu sendiri.
Ditegaskan oleh Bupati Agustinus Taolin bahwa kegiatan uji coba ini dilakukan untuk menyambut terlaksananya program Makan Bergizi Gratis dari Presiden dan Wakil Presiden terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sehingga pada saatnya nanti Kabupaten Belu sudah siap untuk melaksanakannya.
“Kita juga akan segera membahas program lanjutan baik dari sisi anggaran dari APBN maupun APBD 2 serta segala persiapan untuk terlaksananya kegiatan Makan Bergizi Gratis ini,” tanda Bupati Belu, dokter Agustinus Taolin. (Ronny)