Denpasar,Theeast.co.id, -Gempa berkekuatan 6,4 Skala Ritcer mengguncang Pulau Bali dan Lombok. Kepala BMKG Wilayah III Denpasar Muhamad Taufik Gunawan menjelaskan, hasil analisis BMKG Wilayah III Denpasar menunjukkan gempabumi ini memiliki kekuatan atau magnitude 6,4 SR. Sementara pusat gempat atau episenter gempabumi terletak pada koordinat 8,4 LS dan 116,5 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 47 km arah timur laut Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat pada kedalaman 24 kilometer. “Dengan memperhatikan lokasi episenter, kedalaman hiposenter, dan mekanisme sumbernya maka gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktivitas Sesar Naik Flores (Flores Back Arc Thrust). Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan gempa ini, dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan naik (thrust fault),” ujarnya.
Walaupun pusatnya ada di Pulau Lombok, namun guncangan gempa itu terasa hampir merata di Pulau Bali. Beberapa warga di Bali mengaku merasakan gempa sebanyak dua kali dengan gempa pertama lebih besar, disusul dengan gempa yang lebih kecil. Selain itu, guncangan gempabumi ini lebih dirasakan di Pulau Lombok karena pusat gempanya ada di Pulau Lombok. Untuk di Lombok, dilaporkan telah dirasakan di daerah Lombok Utara, Lombok Barat, Lombok Timur, Mataram, Lombok Tengah, Sumbawa Barat dan Sumbawa Besar. Rinciannya, pada skala intensitas II SIG-BMKG (IV MMI) terasa di Denpasar, Kuta, Nusa Dua, Karangasem, Singaraja dan Gianyar II SIG-BMKG (III-IV MMI). Sementara di Bima dan Tuban II SIG-BMKG (III MMI), Singaraja pada skala II SIG-BMKG atau III MMI dan Mataram pada skala II SIG-BMKG atau III MMI. Untuk di Bali, hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi tidak berpotensi tsunami. “Kami tegaskan, gempa itu tidak berpotensi tsunami,” ujarnya.
Taufik mengaku, memang banyak pertanyaan masuk ke BMKG yang umumnya mempertanyakan, apakah berpotensi tsunami.Hingga pukul
06.25 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan telah terjadi 11 gempabumi susulan (aftershock) yang paling kuat M=5,7. “Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya,” ujarnya.(Axelle Dhae)

