Wagub Bali Giri Prasta: Menuju Generasi Emas dan Bermental Luhur, Para Pendidik Wajib Memiliki Karakter Cerdas dan Berkualitas

45
Foto : Wakil Gubernur Bali, I Nyoman Giri Prasta.

DENPASAR, The East Indonesia – Wakil Gubernur Bali, I Nyoman Giri Prasta, menyampaikan rasa bangga atas kesiapan sejumlah atlet yang akan mewakili Provinsi Bali dalam ajang Pekan Olahraga, Seni, dan Pembelajaran (PORSENIJAR) yang akan dilaksanakan pada 26–27 November mendatang.

Dalam kesempatan tersebut, Wagub Giri Prasta menegaskan pentingnya peran guru dalam melahirkan generasi unggul.

“Orang hebat hanya bisa menghasilkan beberapa karya bermutu, sedangkan guru yang bermutu akan menghasilkan ribuan orang hebat,” ungkapnya saat memberikan sambutan pada acara Sinergi dan Apresiasi PGRI Bali Tahun 2025 di Aula Universitas Terbuka Denpasar, Rabu (12/11).

Ia menambahkan, berbagai prestasi para atlet tentu tidak lepas dari peran pelatih yang memiliki mutu, kualitas, dan karakter yang baik. Tahun 2025 ini, sebanyak 31 atlet yang merupakan guru akan bertanding di cabang olahraga bulu tangkis dan catur.

“Jika guru sudah bermutu, niscaya keberhasilan itu akan dapat kita nikmati bersama. Berkaitan dengan PORSENIJAR, atas nama Pemerintah Provinsi Bali, kami menyampaikan apresiasi setulus-tulusnya. Para guru wajib mampu berinteraksi dan beradaptasi secara digital karena di era sekarang setiap informasi dapat diakses dengan sangat cepat,” ujarnya.

Lebih lanjut, Wagub Giri Prasta mendorong para pendidik untuk meningkatkan kompetensi digital dan memperkuat infrastruktur pendidikan.

“Di zaman sekarang ini, yang serba cepat dan instan melalui dunia digital, para pendidik perlu meningkatkan sarana prasarana serta wawasan dalam mendidik anak-anak di sekolah. Pemerintah telah membuat pola agar masyarakat Bali dapat memperoleh kemudahan dalam mengakses layanan pendidikan,” imbuhnya.

Sebagai bentuk perhatian terhadap para pendidik sekaligus untuk menunjang sarana dan prasarana pendidikan, Wagub Giri Prasta mengambil kebijakan menaikkan anggaran CSR dari PT Bank BPD Bali yang sebelumnya sebesar Rp100 juta menjadi Rp200 juta. Langkah ini dimaksudkan untuk mendukung tunjangan profesi guru, agar para guru tidak tertinggal dari anak didiknya yang semakin melek teknologi.

CSR dari PT Bank BPD Bali tersebut merupakan bentuk dukungan terhadap pelaksanaan Pekan Olahraga, Seni, dan Pembelajaran, agar dapat berjalan dengan baik.

“Saat ini kita berada di era AI, yakni 4.0, dan menuju era 5.0 yang lebih mengandalkan tenaga robot. Namun, satu-satunya yang tidak akan tergantikan adalah tenaga guru. Karena itu, sangat penting bagi para pendidik untuk terus meningkatkan kemampuan, karakter, dan budaya yang adi luhung. Kode etik yang dimiliki seorang pengajar harus tetap dijunjung tinggi agar menjadi pondasi yang kuat dalam melahirkan generasi yang mumpuni,” tegasnya.

Sementara itu, Ketua PGRI Bali, I Gusti Ngurah Eddy Mulya, menyampaikan bahwa pendidikan saat ini penuh dinamika dan tantangan yang dihadapi para pendidik.

“Pendidikan saat ini penuh dengan warna dan isu yang kurang mengenakkan bagi para pendidik. Risiko dalam menjalankan pembelajaran, baik di dalam maupun di luar kelas, menuntut guru agar senantiasa berpegang pada kode etik profesi. Dengan demikian, marwah guru sebagai penyelenggara satuan pendidikan akan sejalan dengan kode etik guru dan organisasi PGRI dalam memandu perkembangan menuju Indonesia Emas,” ujarnya.(*)