SINGARAJA, The East Indonesia – SMK Negeri Bali Mandara resmi mengukuhkan 130 siswa baru dalam kegiatan Inaugurasi Tahun 2024, kegiatan ini berlangsung di Aula Basudewa Bali Mandara, Jumat (20/9). Pengukuhan ini sekaligus menandai kembalinya status SMK Negeri Bali Mandara sebagai sekolah berasrama (boarding school) serta memberikan beasiswa pendidikan penuh kepada siswa dari keluarga kurang mampu. Tahun ajaran 2024 ini, sebanyak 68 siswa laki-laki dan 62 siswa perempuan dari sembilan kabupaten/kota di Bali resmi dikukuhkan.
Kepala SMKN Bali Mandara, Ketut Susila Widiarsana, S.Pd., M.Pd., dalam laporannya menyatakan bahwa inaugurasi merupakan prosesi pengukuhan siswa yang menjadi bagian dari rite and ritual khas SMK Negeri Bali Mandara. “Kegiatan ini membedakan sekolah kami dengan sekolah lain. Sebelum mereka memulai pendidikan formal, siswa menjalani proses adaptasi dan pembiasaan budaya positif di sekolah selama kurang lebih tiga bulan,” ujar Susila.
Sebelum diresmikan sebagai siswa penuh, mereka mengikuti serangkaian kegiatan, mulai dari Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah, Rite and Ritual Bali Academy, hingga berbagai program kesiswaan seperti Pathway to Leaderpreneurship dan Long Life Learning. Puncak dari rangkaian tersebut adalah prosesi pengukuhan yang dilaksanakan hari ini.
Ditempat yang sama, dalam sambutannya, Kepala Bidang Pembinaan SMK Disdikpora Provinsi Bali I Gusti Ngurah Crisna Adijaya berharap SMK Negeri Bali Mandara mampu mencetak tenaga kerja profesional yang siap bersaing di dunia kerja dan dunia usaha, khususnya bagi siswa yang berasal dari latar belakang kurang mampu. “Dengan sistem sekolah berasrama dan dukungan beasiswa penuh dari Pemerintah Provinsi Bali, saya berharap program sekolah dan budaya positif di SMK Negeri Bali Mandara terus berkembang sehingga siswa dapat tumbuh sesuai potensinya dan menjadi pemimpin masa depan,” ujar Crisna Adijaya.
Dengan dikukuhkannya 130 siswa baru ini, SMK Negeri Bali Mandara melanjutkan komitmennya untuk memberikan pendidikan berkualitas dan akses yang adil bagi anak-anak kurang mampu di Bali.*Wismaya