31 Desa Wisata Wakili Buleleng pada ADWI Tahun 2023

221
Kepala Bidang Destinasi Pariwisata Ni Luh Made Enny Widhiyati. Foto : Ist

SINGARAJA, The East Indonesia – Memasuki tahun ketiga dari pelaksanaan Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI), Pemerintah Kabupaten Buleleng melalui Dinas Pariwisata Buleleng ikut serta mendaftarkan 31 desa wisata pada ADWI Tahun 2023 yang merupakan program unggulan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI.

Program ADWI sendiri pada tahun ini mengangkat tema “Pariwisata Berkelas Dunia untuk Indonesia Bangkit (World Class Tourism)” yang memiliki kategori penilaian yang berbeda dari tahun sebelumnya diantaranya penilaian Daya Tarik Pengunjung, Homestay dan Toilet, Digital dan Kreatif, Suvenir, Kelembagaan Desa Wisata dan Cleanliness, Health, Safety, Enviroment (CHSE) yang pendaftarannya telah dilaksanakan dari tanggal 31 Januari 2023 sampai 26 Februari 2023 kemudian diperpanjang sampai 28 Februari 2023.

Dikonfirmasi diruang kerjanya, Senin (6/3) atas seijin Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Buleleng melalui Kepala Bidang Destinasi Pariwisata Ni Luh Made Enny Widhiyati menerangkan bahwa Kabupaten Buleleng keseluruhan memiliki 75 desa wisata yang telah terdaftar dalam Jejaring Desa Wisata (Jadesta) dan sudah terdaftar pada SK Bupati sebagai desa wisata, yang selanjutnya sebanyak 31 desa wisata sudah melengkapi persyaratan pada akun Dinas Pariwisata Buleleng untuk diteruskan ke proses penilaian juri ADWI.

Pihaknya menambahkan upaya yang telah dilaksanakan Dispar Buleleng kepada 75 desa wisata yang dimiliki Buleleng dalam rangka mengikuti ADWI tahun 2023 yaitu dengan mengadakan Coaching Clinic yang berlangsung selama 4 hari bertempat di TIC Pantai Penimbangan serta melakukaan zoom meeting pembekalan.

“Dispar Buleleng bertugas untuk menghimbau serta memfasilitasi perwakilan 75 desa wisata untuk ikut pada pendaftaran ADWI tersebut setelah dilaksanakannya pelatihan,”tegasnya.

Lanjut Kabid Enny, dari keseluruhan desa mengikuti ADWI ini nantinya akan di kurasi secara nasional terlebih dahulu menjadi 500 besar desa, kemudian dilanjutkan ke 300 besar desa, dan terakhir menjadi 75 besar desa nasional. Adapun target dari Dispar Buleleng dari 31 Desa Wisata yang telah lolos akan difokuskan sesuai potensi desanya yang berkaitan dengan penilaian kategori daya tarik pengunjung.

“Semoga nanti ada salah satu desa wisata perwakilan Buleleng yang menembus evaluasi sisi digital dan kreatifnya sejalan dengan visi misi Dispar yang kedepan akan menggerakkan desa wisata digital,”harapnya.

Diakhir,Kabid Enny menerangkan kedepannya Dispar akan menargetkan tumbuh lebih banyak lagi desa wisata baru, karena adanya desa wisata ini akan dapat memacu potensi tumbuhnya ekonomi kreatif di lingkungan setempat, serta berpeluang membuka lapangan kerja.

Penulis|Wismaya